Kamis, 31 Maret 2011

Sebentar lagi akan terbit

dari Muhammad Nursam

SEGERA TERBIT
KARRUQ RI BANTILANG PINISI (CARITA AQBASA MANGKASARA)
TANGIS DI GUBUK PINISI (NOVEL BAHASA MAKASSAR)
KARYA MUHANNIS, KEPALA SEKOLAH SMA I SINJAI TIMUR, SINJAI, SULSEL
Bagi teman-teman yang penasaran, nanti kontak ke blog ini

Senin, 21 Maret 2011

Ibu


Oleh: Sumiman Udu
Yogyakarta, Jumat, 07:18
30 Juni 2006

Di tengah sunyi aku menyapamu dengan bahasa tanpa kata; katamu hidup adalah derita;
Katamu hidup adalah kata-kata;
Katamu hidup adalah keyakinan;
Katamu hidup adalah menjalani

Ibu,
yang mana hidup itu?
Kau tersenyum,
Kau hanya mencium pipiku dan mengusap rambutku
Lalu membisiiku
Jalanilah!

Ibu, kau begitu paham padaku
Tanpa kata kau memahamiku
Tanpa keyakinan kau menerimaku
Katamu lakukanlah!

Ibu, bukankah aku terlalu kecil untuk semua ini?
Ibu hanya tersenyum,
Karena ibu lebih tahu diriku dari pada aku sendiri

Bangkitlah Nak,
Sujudmu tidak mesti dibawah telapak kakiku
Tetapi langkahmu menerpa hidup adalah sujudmu
Cintamu adalah wujudku
Rasamu adalah rahimku
Dan matamu adalah cerminku

Lalu kapan, kapan aku bukan diriku dan kau bukan dirimu
Kau tahu Nak? Kapan itu?
Ketika kau berpikir untuk menjadi orang lain
Maka saat itu ibu kehilangan segalanya darimu

Minggu, 20 Maret 2011

Sebuah Allegori

oleh: Azzahra Azra 
Kendari, 20 Maret 2011 jam 19:01
Saudariku,
Jikalau engkau membaca kisah ini
Dengungkan dalam hati

Sejenak luahkan lelah
Arungi rangkaian hikmah
Sebuah kidung tentang sejumput kisah
Yang kan membawamu jauh
Laksana berlayar di lautan petuah

Saudariku
Selami kisah ini
Bingung darimana memulai
Tiada pernah disadari
Darimana sebuah perjalanan dimulai
Ketika sebuah asa menjulang tinggi,
Dan segala pekat menepi
Roda tak lagi bergerigi
Mawar tak lagi berduri

 Saudariku,
Adalah seorang belia
Mengembara di belantara dunia
Dunia nan sesak oleh ragam samaran petaka
Mengambang diantara gugusan kejora,
dan setan-setan neraka

Saudariku,
ketika saatnya tiba untuk dia,
kaki mungilnya bergerak menapaki buana
dan hari-hari berlalu dengan angkuhnya,
namun sang surya yang tak henti menghangatkannya,
dan sang dewi malam yang selalu tersenyum untuknya.
Maka gelap dan terang adalah cahaya baginya

saudariku,
bersabarlah, kisah ini belum berakhir,
dan kini saatnya dia berjuang meski dalam getir
asa itu tak gentar meski oleh halilintar,
yang pekak menggelegar
Oleh kerana dalam jiwa yang berkobar
Dan raga nan kukuh bergetar

Saudariku,
Pada suatu ketika tiba-tiba,
mega-mega mengganas laksana cakar-cakar raksasa
menyelimuti cakrawala,
sang surya tak berdaya
kegelapan yang sangar membekukannya dalam maya
gemerlap cahayanya hilang seketika
hingga hanya pendar yang tersisa

Saudariku,
jikalau engkau bertanya apa yang kemudian terjadi
maka inilah yang akan mewarnai kisah ini
Dalam ketiadaan pelangi,
dalam bengisnya kegelapan dini
dan hanya sang dewi malam lembut membelai
selalu dan selalu menerangi
meski dengan sinarnya nan redup memuai

Saudariku,
Dia masih merangkak dan masih
Dan Sang Waktu tak pernah lelah
Kemudian jaring-jaring takdir mendapatinya dalam gerah
 Segenap raganya luka tergores merah
Namun jiwanya mengamuk marah
Memberontak dengan sejuta dalih
hingga hati nan lembut menjelma noktah darah

saudariku,
Masih dalam ketiadaan yang pias
Muncul cahaya lain seberkas
Menyimpul puing-puing asa yang mulai meranggas
Mencambuk keheningan untuk bergegas
Memberangus kebisuan yang membius
Dan tiada disangka sang surya pun telah kembali bernapas
Meski dalam helaannya terseok menggagas
Dan kelembutan sang dewi malam yang tak pernah pupus

Saudariku,
Pendar-pendar cahaya itu tersimpul kembali menerangi
Dan dia kini melangkah tertatih dengan pasti
Dengan segunung keteguhan dalam hati
Laksana buasnya matahari disiang hari

Saudariku,
Jika memulai dengan mulia dari hati
Maka duri dan kerikil adalah permadani
Kegetiran dan kepahitan rasa hanyalah mimpi
Engkau akan terbangun esok hari
Oleh sinar lembut mentari
Dan dengan kesejukan embun pagi

Saudariku,
Ini bukan sekedar kisah
Jikalau engkau bertanya siapa yang menoreh
Maka dia itu adalah
AKU

Sebuah Kenyataan


Kendari, 20 Maret 2011 jam 18:55
 oleh: Azzahra Azra

Seandainya saja,
Ah, terlalu sesak jikalau harus melafazkan kata itu
Biarlah kumeleleh lelah oleh hembusan sang Bayu,
lirih perih debaran mendesau
Menjelajah gagah kemana arah membawaku
Mengukir tabir aneka mutiara biru
Walau tangan dan kakiku karang lesu
dalam temaram dekapan mesra belenggu..

Kemilau cakrawala terbentang dihadapanku
Terhampar kaku laksana bongkahan beku
Ingin kurengkuh walau dalam sendu
warna-warna pekat semburat pelangi bisu

Nyanyian disenandungkan lidah nan kelu
Sebuah rintihan penghambaan nan semu
Ah, fatamorgana yang angkuh, hanya debu!
Sebuah petuah tumpah dalam sukmaku

Sementara itu,
Kepakkan sayap camar-camar menderu merdu
Mengejek gulungan ombak yang merayu,
beruntun ganas mendayu-dayu,
menghentak arakkan pasir yang tersapu

Sebuah layar tergelar menawan
Menelusup “Tak cukup kata saja!”

Jumat, 18 Maret 2011

HIU PUTIH DAN REVOLUSI SUNYI


Yogyakarta, 19 Maret 2011
Oleh: Sumiman Udu

Desingan air tersibak ke udara
Memecah sunyi, membakar matahari
Dibalik sunyi,
revolusi membakar hati
Yang terpanggang dendam
Karena kelam sejarah

Hiu putih melaju
Menerobos kebuntuan
Sementara Gurita melesat,
mengaburkan jejak, merangkai
hari esok yang lebih rumit

Hiu putih, terlahir sebagai raja
Dengan kecepatan yang mengagumkan
Melesat menembus dinding FB

Bernyanyi di layar You Tube
Hingga menepi, di senja
Yang tak berapi lagi

Hiu putih,
Aku baru saja tersadar
Bahwa kau terlahir
untuk menyibak dan membakar
Revolusi sunyi dalam tidur panjang kaummu

SESAJI DEMOKRASI


Yogyakarta, 18 Maret 2011
Oleh:
Sumiman

Gemuruh gelombang laut Banda
mengurai hajat
untuk menyatu dengan pantai
tetapi terhalang oleh arus rasa

lautan rasa manusia yang dianggap sampah
mau dibeli
dengan uang murah, hanya karena perut lapar

Jiwa-jiwa yang lapar dihibur dengan pinggul artis
disewakan mobil agar kelihatan ramai
sambil memberi sawer sesaji
agar nalar berhenti

senyum setengah hati juga diberikan
sebagai bumbu
kepura-puraan menjadi nyata
sementara benci bernyanyi
untuk mengambil sawer yang lebih
besar setelah pesta

ungkapan kita “saudara”
terucap tanpa sadar
hanya untuk mendapatkan suara
sementara rakyat sudah terlalu jenuh
dengan kebohongan
yang tidak mungkin mereka mengerti

sesaji demokrasi
luka demokrasi
dan teriakan demokrasi yang terbenam
di batu keramat
yang menyimpan rahasia

rasa enggan menepi
sebab sesaji terlalu kelam
sekelam hati yang tak ikhlas memberi

Sesaji demokrasi
hantu-hantu bertebaran
sedang malaikat tersenyum
sebab sesaji tidak
menggetarkan lagi

Kamis, 17 Maret 2011

Menyapa Pagi, Menggapai Senja

Oleh:

Sumiman Udu
PAGI yg tenang/ jiwa mendayu/ sementara mata tetap malas menyambutmu/ dari kejauhan bayang menggoda/ ilusi tak mampu menepi/ /burung2 camar k tengah samudra/ meliuk d kaki gelombang/ senja menanti/ kepakan sayap terakhir/ sementara selimut cinta/ birahi bergelora memanjat tebing asmara/ /pagi yg indah, bisakah kugapai senja, seperti kau merangkulku?// tanpa rangkulmu, aku sia2.

Rabu, 09 Maret 2011

Mari Belajar ke China


Oleh: La Ode Arumahi
 
Sebagai orang Buton sangat menghargai usaha-usaha kreatif, akademis yang dilakukan La Ode Balawa dkk untuk secara terus-menerus mengaktualkan khasanah kebudayaan Buton. Saya bisa memahami berbagai kendala yang muncul terutama ketika memasuki wilayah yang diklaim sebagian orang sebagai mitos yang kemudian dibenturkan dengan realitas modern di kekinian. Buton di masa lalu memang akan sulit jika didekati dengan alam pikiran modern yang sarat dengan westernisasi hampir sudah meracuni alam pikiran banyak orang, padahal itu adalah wilayah antropologi yang hanya dapat dipahami secara jelas, jernih oleh penggiat disiplin ilmu-ilmu social. Pro-kontra justru adalah sebuah kesuksesan, apalagi ini dalam sebuah proses bersama mencari identitas diri, sebab hasil tdk selalu muncul dan diterima serta dinikmati para pejuangnya tetapi kadang harus memerlukan beberapa generasi.

La Ode Balawa, keragaman respons masyarakat terhadap gerakan aktualisasi khasanah Kesultanan Buton adalah hal yang wajar dana pada akhirnya akan ketemu pada satu kesadaran bahwa ternyata ada yng hilang dari diri Kita sebagai orang Buton. Kesadaran yang sama sedang dialami oleh Negara China sekarang ini, yang mulai mempertanyakan kembali ajaran Kongfusius yang sdh ditinggalkan bahkan nyaris dilupakan beberapa generasi.

Seperti yang diberitakan Harian Kompas (Kamis 10/3/2011) dengan mengutip stasiun televisi CNN, Rabu (9/3), menayangkan sekolah-sekolah di mana anak-anak sekolah mulai diajari sekaligus diingatkan soal ajaran filsuf China, Konfusius. CNN juga menyebutkan latar belakang kebangkitan kembali ajaran Konfusius, yang hidup sekitar 2.500 tahun lalu.
Dalam situs The Diplomat, Ulara Nakagawa, seorang editor yang berbasis di Tokyo, juga menuliskan kebangkitan ajaran Konfusius berjudul ”The Confucian Comeback” pada 2 Maret lalu.

Menurut Nakagawa, hampir sulit ditemukan kaitan antara ajaran Konfusius dan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari di China. Saat Kompas berkunjung ke China, banyak pihak yang menertawakan ketika ditanyakan apakah Konfusius menjadi penyebab kebangkitan ekonomi.

Salah satu ajaran Konfusius yang paling menonjol adalah rakyat harus tunduk kepada pemerintah, tetapi pemerintah juga harus sadar dengan predikat sebagai pemimpin, yang berbakti sepenuhnya demi kepentingan rakyat.
Konfusius mengajarkan kepada semua kelas masyarakat, termasuk rohaniwan, pedagang, dan militer, untuk tahu fungsi masing-masing dan hidup saling mengisi, bukan saling mengacaukan. Kesabaran, ketekunan, dan sikap mementingkan keharmonisan juga merupakan salah satu ajaran Konfusius, yang hidup ketika China pernah menjalani kehidupan barbar.
Identitas diri
Daniel Bell, penulis buku China’s New Confucianism: Politics and Everyday Life in a Changing Society, menuturkan latar belakang kebangkitan ajaran Konfusius.
Pada era Revolusi Kebudayaan di bawah pemimpin China, Mao Zedong, ajaran Konfusius diharamkan. Namun, para pemimpin China sekarang mulai menunjukkan pentingnya ajaran Konfusius.

Bell mengatakan, ajaran Karl Marx tidak lagi berlaku walau China tergolong sebagai komunis. Karena itu, China mengalami krisis ideologi sehingga memilih untuk membangkitkan ideologi lain. Namun, China enggan menerima ajaran ideologi Barat, seperti demokrasi. Karena itu, kata Bell, China kini memilih ideologi yang sesuai dengan budaya sendiri dan tumbuh di negara sendiri. Ideologi seperti itu kini semakin dibutuhkan sehubungan dengan tampilnya China sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia.
Dalam kehidupan sosial, menurut Bell, ajaran Konfusius juga menjadi pilihan pas. Di tengah kebangkitan ekonomi China, muncul juga gejala kemerosotan soal tanggung jawab sosial akibat sistem kapitalisme yang secara de facto diterapkan di China.
Ajaran Konfusius, yang menekankan tanggung jawab individu sebagai bagian dari masyarakat, juga dianggap tepat bagi masyarakat China untuk tidak lupa akan tanggung jawabnya.

Siapa Pemimpian Impian Wakatobi?


Oleh: 
Sumiman Udu

Siapa Pemimpin Ideal Wakatobi untuk 2011-2016 maka, diperlukan pardigma atau cara pandang dalam menjawab pertanyaan seperti ini. Sebab suatu pardigma akan memiliki pandangan tentang maslah, termasuk masalah kepemimpinan di Wakatobi 2011-2016. Tetapi ketika kita menggunakan paradigma dalam melihat, calon pemimpin Wakatobi ke depan, maka paradigma yang dapat digunakan sebagai salah satu paradigma untuk calon pemimpin Buton adalah paradigma kebudayaan. 
Ketika melihat, pemimpin Wakatobi ke depan, maka impian kita adalah siapa yang akan memimpin Wakatobi ke arah yang lebih baik, yaitu masyarakat Wakatobi yang sejahtera adil dan makmur. Oleh karena itu, maka dalam budaya Buton, ada beberapa kriteria yang dibutuhkan oleh seorang calon pemimpin, yang pertama, bertaqwa kepada Allah, jujur, adil, pemaaf, cerdas, punya impian besar. Kedua, memiliki istri yang mampu menjaga kabupaten kesejahteraan Wakatobi, dalam artian, istri yang tidak mendorong suaminya untuk mengeruk uang masyarakat Wakatobi, calon bupati yang memiliki istri yang tidak mempermalukan masyarakat Wakatobi, dan istri yang mampu mendidik anak-anak perempuan masyarakat Wakatobi. Sehubungan dengan itu, Schoorl menulis bahwa ada tiga syarat istri sultan Buton, yaitu, (a) mampu melindugi suaminya, (b) mampu mensejahterakan kerajaan, (c) memiliki ilmu untuk mendidik anak-anak perempuan kraton.
Kedua,  dalam menganalisis calon pemimpin Buton di masa lalu melihat beberapa hal sehubungan dengan calon pemimpin tersebut, (a) memiliki rekam jejak yang baik, sejak dari keluarganya, sampai dengan dirinya dan istrinya, (b) memiliki tanggung jawab, (c) memiliki visi dan misi yang jelas.
Di samping itu, Muhamad Idrus menasihati dirinya sebagai pemimpin Buton sebagai berikut.
1.      menasihati dirinya agar tidak memabukkan kesenangan dunia.
2.       menasihati dirinya agar senantiasa mengajari dirinya sendiri. Mengajari diri sendiri adalah lebih baik daripada diajari seribu orang guru. Ia juga menasihati dirinya agar senantiasa menyayangi diri sendiri, sebab menyayangi diri sendiri adalah lebih baik daripada disayangi orang lain. Selain itu, menasihatkan pula agar jangan mengikuti kehendak hawa nafsu, kecuali yang dinamakan nafsu radiyah dan mardiyah;
3.       menasihati dirinya agar senantiasa melaksanakan sembahyang dan berpuasa pada bulan Ramadhan. Demikian pula zakat fitrah jangan dilupakan yaitu dilakukan pada setiap menjelang berakhir puasa Ramadhan. Selain itu ia juga menasihatkan agar selalu berzikir, bersalawat dan salam kepada Nabi serta bangun berdoa kepada Tuhan pada setiap tengah malam;
4.       menasihati dirinya agar jangan membual dan memfitnah. Kejelekanya sangat besar yaitu pada hari kiamat akan mendapat hukuman. Semua kebaikan orang yang membual dan memfitnah diambil orang yang dibuali dan difitnah dan sebaliknya semua kejelekan orang yang dibuali dan difitnah diambil orang yang membual dan memfitnah itu. Selain itu, orang yang membual dan memfitnah itu pada hari kiamat lidahnya akan dipotong; (5)
5.      menasihati dirinya agar senantiasa mensucikan diri. Ia juga menasihatkan agar jangan merendahkan dan memandang enteng orang lain. Yang paling utama adalah selalu memikirkan kerendahan diri sendiri. Sesungguhnya manusia dan mahluk lainnya tidak berbeda asal kejadiannya, yaitu berasal dari setetes air. Demikian pula kelak akan mati, di dalam tanah akan bercampur dengan tanah kuburannya;
6.       menasihati dirinya agar jangan mengutamakan kekuasaan dan kebangsawanan. Keduanya itu semata-mata hanya kebesaran dan hiasan dunia. Yang harus diutamakan adalah hati nurani yang suci. Itulah yang akan kekal sampai pada hari kemudian;
7.      menasihati dirinya agar menghindari kejelekan fitrah dunia. Fitnah dunia bagaikan orang berlayar yang tidak kekal di negeri tempat berdagangnya. Dunia ini adalah tempat yang berubah, sebagaimana diuraikan oleh hadist nabi, Siapa-siapa yang tidak mempercayainya sesungguhnya orang itu kafir;
8.       menasihati dirinya agar senantiasa bertawakal dan berpegang pada kata-kata nabi. Dikatakan bahwa dunia ini adalah tempatnya kesalahan. Banyak sekali racun yang membinasakan. Racun itu berasal dari pendengaran, penglihatan dan penciuman. Hal itulah yang sampai pada perasaan yang senantiasa menghukum hati yang baik. Nafsu yang tidak baik berada di antara kedua tulang rusuk dan itulah musuh yang kekal. Untuk melawan musuh seperti itu, harus melaksanakan zikir sesering mungkin dan hati senantiasa dibuat agar takut kepada perintah Tuhan yang Mahakuasa;
9.       menasihati dirinya agar selalu mendengarkan pengajaran, terutama pengajaran dari orang-orang saleh. Ia menegaskan, yang namanya ajaran untuk kebaikan wajib didengarkan meskipun asalnya dari mulut orang gila bahkan dari mulut binatang sekalipun. Sabda Nabi Muhammad: Ambillah kalian ilmu itu meskipun berasal dari mulut binatang demi menuju jalan kebaikan;
10.  menasihati dirinya agar selalu mengeluarkan kata-kata apa adanya. Menurutnya banyak berkata dapat merusak hubungan baik dengan sesama. Akan tetapi bila kata-kata itu mengandung kebaikan menurut jalan agama dibolehkan seperti kata-kata yang dimuat dalam al-kitab seperti cerita mengenai kelebihan para nabi, keramatnya para wali dan kelakuan orang-orang saleh. Ia juga menasihatkan agar jangan memutuskan hal-hal yang wajib serta segala keperluan dirinya;
11.  menasihati dirinya agar jangan memakai kebohongan yaitu mengucapkan sesuatu dengan tidak jelas. Apabila telah memakai kebohongan, maka binasalah pada negeri yang dua yaitu dunia dan akherat. Ia juga menasihatkan, bila bermain-main jangan melampaui batas, kecuali dengan seisi rumah. Yang paling pokok adalah harus selalu berhati-hati mendiami dunia ini
12.  menasihati dirinya agar senantiasa menetapkan pendirian kepada Tuhan yaitu dengan jalan meneguhkan ajaran agama Islam, mengikuti ajaran guru dan menyayangi sesama sebagaimana menyayangi diri sendiri. Demikian itulah tertibnya orang mukmin tinggal di dunia ini;
13.  menasihati dirinya agar senantiasa ihlas mengenang rahasia Tuhan. Rahasia Tuhan itu disimpan pada kalbu hamba yang dicintai-Nya, yaitu hamba-hamba-Nya yang saleh. Itulah yang disebut permata amal yang senantiasa menyinari semua prilaku yang baik;
14.  menasihati dirinya agar senantiasa memperkuat pegangan dan itikad. Ketika kematian datang menjemput, itulah pertanda datangnya hari kiamat. Itulah yang disebut peristiwa yang menyebabkan kesusahan semua hamba;
15.  menasihati dirinya agar senantiasa memikirkan datangnya azab dan hari kiamat. Ketika itu, dunia akan menjadi gelap gulita. Sedikit pun tak ada lagi cahaya. Itulah kehidupan sesudah mati yang menyebabkan kesusahan hamba Tuhan. Umat Islam saling memaafkan disertai tangisan yang sekeras-kerasnya, sambil menantikan takdir dari Tuhan;
16.  menasihati dirinya agar senantiasa mempercayai bahwa kelak dunia ini akan hancur. Pertanda kehancuran itu akan diawali dengan datangnya angin kencang yang akan menghancurkan semua gunung yang disertai keringnya lautan serta gempa yang sangat dahsyat. Pada saat itu, semua ciptaan di dunia akan fanah, kecuali Tuhan yang tetap hidup kekal, alam akan kembali seperti sebelum diciptakan. Peristiwa seperti akan berlangsung selama 40 tahun, setelah itu barulah akan ada lagi. Itulah yang disebut dengan keadaan yang kekal.
17.  menasihati dirinya agar mendengarkan cerita mengenai Peristiwa pada Hari Kemudian;
18.  menasihati dirinya agar senantiasa mengenang betapa besar kasih sayang Nabi Muhammad kepada umatnya. Dengan demikian, mengapa engkau tidak patuh mengikuti petuah dan pesannya? Tetapkanlah takutmu kepada Tuhan sabarlah bila ada bala yang menimpamu serta redla terhadap semua kelalaianmu.
19.   menasihati dirinya agar senantiasa mengingat peristiwa kematian kelak. Kematian itu ibarat sebuah pelayaran. Dalam pelayaran itu, sebelum angin berhembus pertanda pemberangkatan, lebih dahulu siapkan segala kelengkapan dalam pelayaran itu.
Dengan demikian, beberapa nasihat itu, seharusnya dapat dijadikan sebagai indicator calon pemimpin Wakatobi ke depan. Pemimpin Wakatobi seharusnya mampun mendengarkan nasihat leluhur seperti itu, karena mereka itulah yang membawa Buton pada puncak kejayaannya.
Selanjutnya, sehubungan dengan pemimpin Wakatobi 2011-2016, hendaknya masyarakat Wakatobi memperhatikan nasihat Haji Abdul Ganiu al Butuni atau biasa di kenal sebagai Kenepulu Bula, bahwa pempimpin Wakatobi ke depan hendaknya memiliki, sifat-sifat berikut; sifat malu, segan, takut, kasih sayang, insyaf, dan pelihara. Malu untuk melakukan yang dapat mempermalukan keluarga dan agama, serta bangsanya, takut jangan sampai keluarganya, di hina orang karena pekerjaan atau perbuatannya yang jahat; kasih sayang pada semua mahluk, manusia dan lingkungannya; serta insyaf bahwa ia adalah manusia yang memiliki kekhilafan sehingga mendengarkan peringatan dari orang lain, insaf bahwa masih ada kematian. Serta bersedia untuk memelihara, nilai-nilai kemanusiaan dan cinta sebagai landasan perjuangannya dalam membangun Wakatobi ke depan.            
Oleh karena itu, prespektif budaya memiliki harapan banyak terhadap pemimpin Wakatobi 2011-2016 sebagai pemimpin yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Wakatobi ke depan. Di samping itu, pemimpin Wakatobi ke depan, harus memiliki kader-kader baru masyarakat Wakatobi melalui peningkatan SDM, sebab hanya dengan pengubah SDM-lah, kata Prof. Morris, pembangunan daerah itu dapat berubah.