(Sebuah Cerita yang dimofikasi dari cerita China Kuna di dalam buku "Tai Chi Cuan bagian 1)
Oleh Sumiman Udu
Suatu waktu dua orang pendekar, yang tua dan muda pergi ke selatan, dari kuil mereka di utara China daratan, setelah berjalan selama setengah hari, maka mereka melewati sungai, dan di pinggir sungai tersebut, telah berdiri perempuan cantik yang ingin menyebrang, karena keluarganya sakit di seberang sungai.
Sejak pagi perempuan itu menunggu tukang sampan, dan tidak juga muncul, dan setelah perempuan itu bertanya ke sana kemari, maka didapatkanlah keterangan bahwa hari ini tukangperahu sedang sakit, dan besok, baru ia dapat melayani penyberangan. Maka bersedihlah perempuan itu, putus asa karena kalau pulang ke rumah, maka ia harus melakukan perjalanan dua hari dua malam, tetapi tiba-tiba dua pendekar itu datang.
"Apakah anda mau menyeberang sungai ini?" tanya pendekar tua.
"Iya, jawab perempuan cantik, muda dan seksi itu", dengan menyesal.
"Mengapa Anda tidak menyebrang? tanya si pendekar tua lagi.
"Tukang perahu sakit," jawab perempuan itu lagi.
lalu pendekar tua itu berpikir, mengapa ia harus menyeberang, dan bertanyalah ia pada perempuan cantik itu lagi.
"Ada apa gerangan anda harus menyebrang sungai ini?"
"Keluargaku sakit, dan mereka memesan saya," jawab gadis itu.
maka tanpa berpikir panjang lagi pendekar itu menggendong gadis itu dan terus menggunakan tenaga dalamnya dan menyebrangi sungai. Di belakang, pendekar muda bertanya tanya di dalam hati, "Mengapa pendekar ini melanggar ajarannya untuk tidak menggendong atau berhubungan dengan perempuan.
Setiba di seberang sungai pendekar tua melepas perempuan itu tanpa berkata apa-apa dan melanjutkan perjalanannya.
Sepanjang perjalanan siang itu, pendekar muda selalu memikirkan kecantikan perempuan itu, dan apa yang dilakukan oleh pendekar tua di sungai tadi. hampir tak sedetikpun ia melepaskan pikiran itu dari pikirannya.
Maka ketika sore hari, kedua pendekar itu beristrahat dan mendirikan tenda, setelah selesai mendirikan tenda, maka mendekatlah pendekar muda untuk mempertanyakan apa yang terjadi tadi siang pada pendekar tua itu.
"Pak, mengapa anda menggendong perempuan tadi? Bukankah Anda sendiri yang mengajari kami untuk tidak berhubungan dengan perempuan?"
Mendengar pertanyaan itu, pendekar tua tersenyum dan berkata "Tadi saya hanya menggendeong perempuan tadi hanya dari sebrang sungai sampai ke sebrang sungai dan wktunya hanya sesaat, tetapi anda menggendongnya dalam pikirannmu, sejak tadi siang sampai sekarang, dan dari sebrang sungai sampai di sini.
Mendengar jawaban pendekar tua itu, si pendekar muda baru menyadari bahwa betapa ia disibukkan oleh pikirannya sendiri.