Kendari, 20 Maret 2011 jam 18:55
Seandainya saja,
Ah, terlalu sesak jikalau harus melafazkan kata itu
Biarlah kumeleleh lelah oleh hembusan sang Bayu,
lirih perih debaran mendesau
Menjelajah gagah kemana arah membawaku
Mengukir tabir aneka mutiara biru
Walau tangan dan kakiku karang lesu
dalam temaram dekapan mesra belenggu..
Kemilau cakrawala terbentang dihadapanku
Terhampar kaku laksana bongkahan beku
Ingin kurengkuh walau dalam sendu
warna-warna pekat semburat pelangi bisu
Nyanyian disenandungkan lidah nan kelu
Sebuah rintihan penghambaan nan semu
Ah, fatamorgana yang angkuh, hanya debu!
Sebuah petuah tumpah dalam sukmaku
Sementara itu,
Kepakkan sayap camar-camar menderu merdu
Mengejek gulungan ombak yang merayu,
beruntun ganas mendayu-dayu,
menghentak arakkan pasir yang tersapu
Sebuah layar tergelar menawan
Menelusup “Tak cukup kata saja!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar