Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 5, 2012

PEMDA WAKATOBI HARUS TANGGAP : SECARA SOSIOLOGI BUDAYA, KEHADIRAN LEMBAGA ADAT DI LIYA, WANGI-WANGI TIDAK DIPERLUKAN

OLEH : HUMAS KABALI Berdasarkan hasil kajian sosiologis tradisi budaya Liya, disimpulkan bahwa keberadaan Lembaga Adat Liya yang ada saat ini sama sekali tidak diperlukan oleh masyarakat Liya mengingat bahwa secara turun temurun hingga saat ini charisma kewibawaan Sara Liya (bobato Liya) masih sangat disegani oleh masyarakat adat Liya. Apalagi sejak tanggal 25 Juli 2012 Meantu,u Liya (di Liya dikenal dengan nama Lakina, atau Moori atau Raja) telah dilantik secara adat oleh Sultan Buton di Keraton Buton. Dampak positif dari telah dilantiknya Raja Liya tersebut yang dipegang oleh Mumammad Haris (anak Raja Liya terahir), maka saat ini telah disusun perangkat sara Liya yang terdiri dari 12 orang Bobato Liya atau pemangku tertinggi adat Liya sebagai perangkat pemerintahan Raja Liya. Meskipun kehadiran Raja Liya dan perangkatnya sebagai suatu sistem pemerintahan tradisional masa lalu tidak begitu tenar dibicarakan saat ini diranah nasional, namun tidaklah begitu salah ke...