Kini generasi
perahu karoro, berubah menjadi generasi pedagang kios yang tersebar di hampir
seluruh kepuluan Maluku, dan bahkan hampir disetiap sudut kota Tobelo. Suatu transformasi
sosial, yang kini menjadi alternatif, sekaligus kekuatan ekonomi yang berbasis
UKM. Dengan bentangan pasar yang begitu besar, mereka mampu menguasai
perekonomian di beberapa kota di Maluku. Kalau aset mereka perkiosnya adalah 50
juta rupiah, maka aset generasi karoro di kota Tobelo sangat besar karena
generasi karoro di sekitar kota Tobelo hampir mencapai 400 kios. Ini merupakan
potensi pasar yang sangat besar, hampir mencapai 20 milyar rupiah. Pasar yang seharusnya
dapat diperhitungkan oleh perbankan, dan dapat dijadikan sebagai sumber PAD
oleh pemerintah daerah.
Jika ini
dilihat sebagai potensi pasar, maka semestinya sudah dapat dihitung oleh
pemerintah di Wakatobi Buton sebagai sumber-sumber uang yang kelak akan
berputar di Buton. Karena rata-rata mereka yang merantau ke negeri Maluku,
tetapi memiliki rumah di kampung halaman. Ini merupakan sumber uang yang
mengalir ke Wakatobi.
Generasi perahu
karoro yang bertransformasi ke pedagang kios dan toko yang bergerak di Maluku dan
Papua merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang harus dihitung oleh siapapun.
Jika formula perahu karoro yang tetap menginginkan anak-anak mereka sekolah,
maka beberapa tahun ke depan, generasi mereka yang sarjana dan Master akan
memasuki pasar ini dengan kekuatan maksimal. Jaringan bisnis yang mantap dan kredibilitas
yang menjadi dasar mental wirausaha akan menjadian generasi karoro, mampu
bersaing baik dalam konteks Kawasan Timur Nusantara, maupun Kawasan Barat, seperti
memasuki pasar-pasar Asean, Eropa dan Amerika.
Jika kebijakan
pemerintah mampu mendorong lompatan generasi perahu karoro yang terjun kedunia
usaha, maka transformasi perahu karoro yang bersumber dari “Sekolahlah Nak,
jangan kau berbantalkan gelombang”, akan berubah menjadi kekuatan ekonomi baru,
termasuk dalam rancaanagan pembangunan Kawasan Eknomi Melanesia yang meliputi (Indonesia
(Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, NTT, NTB, Papua, Papua Barat), Timur
Leste, Vanuatu, Fiji, Kepulauan Solomon, dan Papua Nugini) harus dipikirkan
sebagai salah satu pusat ekonomi dunia yang memiliki dan kaya sumber daya alam.
Tentunya,
kesiapan generasi karoro, harus ditunjang oleh kemampuan mereka dalam
memanfaatkan teknologi dalam berbagai aktivitas mereka, terutama dalam memasuki
Kawasan Ekonomi Melanesia yang akan diwujudkan di masa yang akan datang. Mereka
sudah harus siap memasuki kawasan itu, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan
teknologi. Di sisi yang lain, pemerintah pusat, kiranya dapat mendukung
terwujudnya Kawasan Ekonomi Melanesia sebagai perwujudan dari ruang
transformasi dari generasi karoro, dimana leluhur mereka pernah menjadi
pemersatu wilayah ini selama berabad-abad. Dengan perahu karoro, mereka menghubungkan
masyarakat Melanesia bahkan lintas batas-batas administra.
baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar