Oleh: Sumiman
Aku Terpekur dari jauh
Mendengar kau telah pergi untuk
selamanya
cita dan mimpi kita untuk membangun
kampung
sebagian kau telah bawa menghadap
Illahi Rabbi
Selamat Jalan Dinda
Hari-hari bersamamu terlalu panjang
untuk kukenang
sejak kita masih kanak-kanak
Kita telah menangis bersama,
tertawa bersama
kita menyambut mentari dengan penuh
riang
Kita diterpa angin laut banda
dengan lembut
Selamat Jalan Dinda
kisah ini terlalu panjang jika
kutulis
Jejak kakimu yang mungil saat
menjejak jalan menuju sekolah
semua kita lewati dengan penuh
harapan
untuk menebus masa depan anak-anak
dan kampung kita
tapi kini jalan itu terlalu berat
untukmu
kaupun telah mengiringinya dengan
tetes air matamu
Selamat Jalan Dinda
Rasanya, cita dan mimpi kita akan
terasa berat tanpamu
Karena semua kita mimpikan bersama
Membangun kampung
Kami hanya tertegun, beban terlalu
berat untuk kau bertahan
Kutahu, kau terlalu berat
meninggalkan kebersamaan ini
Terlebih pada dua kecil hatimu yang
menangis
ketika kau telah pergi untuk
selamanya
Selamat tinggal dinda
aku hanya melap air mata ketika
kudengar bahwa kau teleh pergi untuk selamanya
aku dari jauh, tinggal
berdoa,semoga cita dan impi kita
kau bawa untuk bertemu yang kuasa
selamat tinggal dinda,
jalan ini sudah terlalu berliku untuk kau jejakki lagi
jalan ini sudah terlalu berliku untuk kau jejakki lagi
diperhetian yang sebenarnya belum
waktunya itu
akhirnya kau tiba juga
akhirnya kau tiba juga
sedang kami hanya mampu menatapmu
dengan tatapan hampa
sementara cita dan mimpi kita
biar kami yang lanjutkan
Selamat jalan dinda
kau terlalu cepat memilih 09 desember 2012
sebagai hari keberangakatan
selamat jalan dinda,
Yogyakarta, 11 Desember 2012
Mengenang Adindaku (Suhu) yang telah pergi
untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar