Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Risma, Haji Mat, Hugua, Puisi dan Burung Kasturi

Oleh: Saleh Hanan Prolog Menyebut nama-nama penting itu dalam kebudayaan PNS yang menghamba tanpa menyertakan   frasa beliau, ibu, bapak atau yang terhormat di depan nama, siap-siaplah dicap lancang. Tapi bagi saya dunia ilmu pengetahuan dan jurnalistik menghilangkan keraguan, sebagaimana tak lazim kita membaca penyebutan Bapak Thomas Alfa Edison untuk Thomas A l fa Edison misalnya. Di luar wibawa yang melekat pada mereka, ilmu pengetahuan menunjuknya sebagai subjek saja. Risma, Hugua dan Haji Mat adalah ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan social (IPS).(Tapi sikap seperti ini hanya akan ada dalam tulisan ini saja).

MEMBEDAH KONSEP TRISAKTI BUNG KARNO

SELAMA DALAM MASA kolonialisme Belanda, bangsa Indonesia berada dalam hegemoni penjajah. Antonio Gramsci menjelaskan bahwa kekuasaan yang menindas berupaya menguasai seluruh keadaan melalui cara yang paling kuat yaitu hegemoni, baik dalam tataran nilai ataupun tindakan. Intelektual dari Italia ini mengungkapkan berbagai contoh hegemoni dalam catatannya ‘Selection from the Prisons Notebooks’ Hegemoni ini bisa mempengaruhi semua aspek kehidupan. Bung Karno memiliki gagasan untuk menghadapi gelombang hegemoni dari pihak luar.