Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 4, 2011

Masa Depan Pembangunan Wakatobi: Sebuah Catatan

Oleh: Sumiman Udu Pemilu Kepada Daerah Kabupaten Wakatobi sudah berakhir, dengan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PHPU.D-IX/2011 yang Menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya (Putusan MK, 2011: 109). Ini merupakan ruang baru dalam kehidupan masyarakat Wakatobi, dari pemikiran politik ke ruang pembangunan yang lebih damai dan bekerja sama sehingga melahirkan suatu tatanan masyarakat yang lebih baik dan bekerja sama dalam pembangunan kabupaten Wakatobi di masa depan. Kalau selama beberapa bulan menjelang Pemilukada, masyarakat terpecah oleh berbagai kepentingan politik, maka sekarang saatnya untuk menyatukan kembali masyarakat Wakatobi dalam satu gerak langkah pembangunan. Untuk itu, diharapkan agar berbagai pihak yang terkait dengan Pemilukada Kabupaten Wakatobi untuk berpartisipasi dalam melakukan rekonsiliasi masyarakat akar rumput, partai politik, birokrasi, dan pihak swasta dan LSM untuk mewujudakan kehidupan yang normal sebagaimana adat dan budaya masyarak...

TATA CARA PEMILIHAN SULTAN BUTON BERDASARKAN ADAT

Oleh: Muhamad Rajulan     Sedikit berbagi cerita.......... Tulisan ini hasil bincang-bincang dengan MAA ASILA (YARONA MOJI MASJID AGUNG KERATON BUTON) dan saat ini menjadi Imam di Masjid Al-Ikhsan Lamangga TATA CARA PEMILIHAN SULTAN BUTON Dewasa ini sedang ramai dibicarakan tentang keberadaan Sultan Buton, dimana setelah wafatnya Sultan Buton Laode Falihi (Sultan ke-38) pada tahun 1960 telah muncul Sultan Buton ke-39 bahkan yang ke-40 yang dipilih dan ditunjuk berdasarkan SK salah satu lembaga adat di Buton dengan dasar Akte Notaris. Berikut akan dipaparkan Tata Cara Pemilihan Sultan Buton untuk menjadi bahan renungan sesuai yang terdapat dalam UU Murtabat Tujuh. Karena kita memulai pelaksanaan pemilihan kesultanan yang baru, maka yag pertama dibentuk adalah siolimbona dan bonto ogena, yang akan dikukuhkan oleh sarana kadie ( parabela matana sorumba patamatana yaitu lapandewa, wabula, mawasangka dan watumotobe). Setealah siolimbona terbentuk, maka mereka d...