Oleh: Sumiman Udu Yogyakarta, 30 April 2011 Menjelang subuh, suara azan subuh membangunakan seluruh isi alam. Sementara mentari sudah mulai menampakkan sinarnya di ufuk timur. Terbangunlah Wanianse untuk menyiapkan makanan untuk dua anaknya. Ia akan menitipkan kedua anaknya pada tetangganya, dan untuk itu ia harus menyiapkan bubur yang akan menjadi sarapan anaknya sebelum mereka berangkat ke rumah nenek. Sementara beberapa perempuan lain di kampung itu sudah menyiapkan hal yang sama untuk pergi ke kebun. “Uhaamo ina Wa Leja, omotaamo na buburu?” Panggil tetangganya dari luar rumah. Di dalam rumah, Wa Leja dan La Ijo masih tertidur. “”Saya makan dulu sedikit,” sahut Wanianse dari dalam rumah. Sebelum ia meninggalkan rumah, ia datang membisik anaknya La Ijo agar membantu adiknya makan bubur sebelum ke rumah nenek. Wanianse keluar dari rumah menuju, halaman rumah bertemu dengan tentangganya. Di belakang rumah keleunya sudah siap dengan kulit ubi kayu di dalamnya. Ia membawanya ke kebu...
www.pusatstudiwakatobi.blogspot.co.id