Baubaupos.com Oleh : La Ode Balawa Para ilmuwan sosial, khususnya para antropolog, semula memandang mitos sebagai suatu yang diperlukan manusia dalam mencari kejelasan tentang alam lingkungannya, juga sejarah masa lampaunya. William R. Bascom dalam “The Form of Folklore: Prose Narratives”, misalnya, menjelaskan mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap keramat oleh masyarakat pendukungnya. Umar Junus dalam bukunya “Mitos dan Komunikasi” juga menegaskan bahwa mitos adalah sesuatu “kebenaran,” suatu realitas rasional, yang juga dikuasai oleh sebab-akibat, meskipun dalam dimensi yang berbeda dengan yang ada pada manusia modern. Namun, pada sekitar abad ke-19, ketika rasionalisme mendominasi pandangan hidup orang Barat, “mitos” dipahami sebagai suatu apa pun yang bertentangan dengan “kenyataan”. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Nurcholish Majid dalam artikelnya “Tentang Mitos” (Tabloid Mingguan TEKAD, No...
www.pusatstudiwakatobi.blogspot.co.id