Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Harta Kekayaan Wa Ode Wau: Antara Misteri dan Inspirasi

 Oleh: Sumiman Udu Kisah Tentang Wa Ode Wau sejak lama telah menjadi memori kolektif masyarakat Buton. Kekayaannya, Kerajaan Binisnya hingga kemampuannya memimpin kerjaan itu. Semua itu telah menjadi sebuah misteri bagi generasi muda Buton dewasa ini. Dari satu generasi ke generasi berikutnya selalu berupaya untuk menemukan harta karun itu. Dan sampai saat ini belum pernah ada yang terinspirasi bagaimana Wa Ode Wau mengumpulkan harta sebanyak itu.

Risma, Haji Mat, Hugua, Puisi dan Burung Kasturi

Oleh: Saleh Hanan Prolog Menyebut nama-nama penting itu dalam kebudayaan PNS yang menghamba tanpa menyertakan   frasa beliau, ibu, bapak atau yang terhormat di depan nama, siap-siaplah dicap lancang. Tapi bagi saya dunia ilmu pengetahuan dan jurnalistik menghilangkan keraguan, sebagaimana tak lazim kita membaca penyebutan Bapak Thomas Alfa Edison untuk Thomas A l fa Edison misalnya. Di luar wibawa yang melekat pada mereka, ilmu pengetahuan menunjuknya sebagai subjek saja. Risma, Hugua dan Haji Mat adalah ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan social (IPS).(Tapi sikap seperti ini hanya akan ada dalam tulisan ini saja).

MEMBEDAH KONSEP TRISAKTI BUNG KARNO

SELAMA DALAM MASA kolonialisme Belanda, bangsa Indonesia berada dalam hegemoni penjajah. Antonio Gramsci menjelaskan bahwa kekuasaan yang menindas berupaya menguasai seluruh keadaan melalui cara yang paling kuat yaitu hegemoni, baik dalam tataran nilai ataupun tindakan. Intelektual dari Italia ini mengungkapkan berbagai contoh hegemoni dalam catatannya ‘Selection from the Prisons Notebooks’ Hegemoni ini bisa mempengaruhi semua aspek kehidupan. Bung Karno memiliki gagasan untuk menghadapi gelombang hegemoni dari pihak luar.

Maestro Zapin Riau Dapat “Anugerah Kebudayaan” dari Kemenbudpar

Thursday, 24 June 2010 10:00 Industry - Kreatif Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) memberikan penghargaan "Anugerah Kebudayaan" 2010  kepada 23 orang yang dinilai berjasa dalam melestarikan, mengembangkan, meningkatkan, serta berdedikasi terhadap kebudayaan. Salah satunya Muhamad Yazid (85) warga Bengkalis, Riau, yang dikenal sebagai maestro seni tari zapin. Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, p emberian Anugerah Kebudayaan tersebut sebagai apresiasi pemerintah untuk mendorong penerapan nilai-nilai budaya dalam masyarakat, guna membangun karakter dan jatidiri bangsa dalam rangka mewujudkan pembangunan kebudayaan berdasarkan nilai-nilai luhur yang dapat merespon tuntutan global dalam masyarakat. "Anugerah Kebudayaan ini salah s...

KOMUNIKASI BUDAYA

 Oleh: drh. Chaidir, MM. PERILAKU kehidupan masyarakat kita dewasa ini ditandai dengan kekacauan berpikir. Masyarakat hidup dalam situasi sosial tanpa norma akibat lemahnya ketertiban dan keteladanan sosial. Masyarakat seolah tak punya negara dan hukum (stateless and lawless society) . Inilah sindrom masyarakat anomie sebagaimana disebut sosiolog Emile Durkheim untuk menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa penghormatan terhadap peraturan. Bentrokan antar kelompok masyarakat, antar suku, antara aparat dengan masyarakat mudah sekali meletus. Adakalanya hanya karena urusan sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik. Ketidak patuhan terhadap hukum, menjadi tontonan dimana-mana. Sementara pada sisi lain, elit politik tak kenal lelah melibatkan diri dalam perdebatan tanpa etika. Kehidupan masyarakat kita dewasa ini ditandai dengan politisasi berlebihan. Akibatnya sendi-sendi kehidupan bermartabat yang dengan bersusah payah ditegakkan, terlihat goyah. Kita hampir ke...