Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Teknologi Informasi Membuat Orang Semakin Individualis

Oleh: Suwandi    Sambutan Dr Pujo Semedi Hargo Yuwono dalam seminar ICT di Hotel Garuda Yogyakarta.  Teknologi informasi (TI) yang berkembang pesat sekitar satu abad terakhir, sangat berpengaruh terhadap kebudayaan lokal maupun global. Teknologi informasi tersebut berdampak positif dan negatif.  Dampak positifnya, semua orang yang menggunakan TI mendapatkan akses yang super cepat, membuka peluang bisnis yang luar biasa, menjadi masyarakat dengan teknologi tinggi, serta mendapatkan informasi yang sangat luas.  Sementara itu, dari sisi negatifnya, dengan perkembangan TI yang pesat menjadikan masyarakat dalam membuat perencanaan menjadi lemah, menjadikan masyarakat lebih konsumtif, dan rentan diekspoitasi.  Itulah sisi positif dan negatif perkembangan TI secara global. Walaupun dengan perkembangan TI sebenarnya membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan ringan.   Demikianlah benang merah pendapat Dr Pujo Semedi Hargo ...

Buku Tembaga dan Harta karun Wa Ode Wau dalam Pelayaran Tradisional Buton

Oleh: Sumiman Udu Dalam suatu diskusi dengan teman-teman di beberapa jejaring sosial, banyak yang membicarakan tentang harta karun Wa Ode Wau. Dimana sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa harta itu masih milyaran Gulden, dan ada yang mengatakan bahwa harta karun itu tersimpan di gua-gua, ada juga yang mengatakan bahwa harta itu tersimpan di dalam tanah dan ditimbun. Berbagai klaim itu memiliki dasar sendiri-sendiri. Namun, kalau kita melihat bagaimana Wa Ode Wau memberikan inspirasi pada generasinya dalam dunia pelayaran, maka harta itu menjadi sangat masuk akal. Banyak anak cucu Wa Ode Wau (cucu kultural) yang saat ini memiliki kekayaan milyaran rupiah. Mereka menguasai perdagangan antar pulau yang tentunya di dapatkan dari leluhur mereka di masa lalu. Dalam Makalah yang disampaikan yang disampaikan dalam seminal nasional Sejarah itu, beliau mengatakan bahwa sebutan sebagai etnik maritim yang ada di Buton, sangat pantas diberikan kepada pelayar-pelayar asal kepulauan t...

Resensi Buku - Satu Melayu: Serumpun Indonesia-Malaysia

Oleh: Haliadi (ANTARA KL) - Buku ini merupakan penerbitan hasil penyelidikan di Pulau Buton atau di Kabupaten Buton, Kota Bau-bau, dan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia yang berlangsung selama dua minggu, 14 hingga 28 Pebruari 2007.

Tradisi Lisan sebagai Media Konservasi Lingkungan dalam Masyarakat Adat Wakatobi[1]

Oleh:  Sumiman Udu [2] Abstrak             Terpilihnya Wakatobi sebagai Cagar Biosfer dunia oleh UNESCO pada April 2012 tidak terlepas dari peran serta masyarakat adat. Sejak dulu masyarakat Adat Wakatobi telah melakukan konservasi lingkungan melalui tradisi lisan.   Beberapa tempat inkubasi ikan dan hutan lindung di Wakatobi memiliki cerita yang mampu melindungi tempat-tempat tersebut dari kerusakan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Melalui cerita rakyat, masyarakat memiliki pandangan bahwa suatu tempat itu bertuah dan tidak bisa diganggu atau dirusak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara pengamatan dan wawancara mendalam. Melalui pengamatan, dapat ditemukan data-data lingkungan, sedangkan melalui wawancara ditemukan pemikiran masyarakat terhadap lingkungan yang dikonstruksi oleh rakyat cerita rakyat. Pengolahan data dil...