Langsung ke konten utama

Wanianse 12

Sejak pagi Waniense sudah pegi melaut, ia menelusuri karang kampungnya menuju ke arah tenggara. Ia mencari kerang-kerang dan ikan, di tangannya ada  seikat tuba, yang siap dipukulnya di atas batu-batu karang. Seperti biasa ia menggunakan tuba itu untuk memenuhi kebutuhan dirinya selama suaminya di rantau. Anak-anaknya sangar senang menjempuntya kalau ia membawa ikan-ikan kecil seperti itu. Ia melihat ibunya dulu yang selalu menemaninya mencari ikan-ikan karang di musim pancaroba seperti ini.
Wanianse tetap berjalan menyusuri karang itu, tiba-tiba di depannya sudah mendarat satu speat boat dan di atasnya sudah ada beberapa petugas pantai yang menodongkan senjata ke arah Wanianse.
"Anda melakukan pengrusakkan terhadap karang?" teriak lelaki itu.
Wanianse langsung bingung, karena selama ini ia melakukan itu sebagai kebiasaan masyarakatnya.
"Saya tidak merusak karang, saya hanya mencari ikan untuk makanan anak-anak saya." jwab Wanianse.
"Pokoknya kami tahan ibu, ini 'kan daerah perlindungan laut yang di zonasi oleh pemerintah daerah Wakatobi, teriak petugas itu. Sementara senjatanya tetap diarahkan kepada Wanianse.
"Siapa namamu? tanya petugas yang lain.
"Wanianse," jawab  sambil menetap tiga lelaki di depannya.
"Oh, silahkan kau naik ke Perahu, kau harus di tangkap, dan di bawa ke kantor, kau harus bertemu dengan polisi.
"Jangan pak, pinta Wanianse, kalau saya ke kantor, anak-anak saya mau makan apa? mau tidur sama siapa? Kalian punya gaji, mereka menunggu saya sejak tadi pagi. Mereka menunggu saya di Molii? bagaimana bisa saya harus ikut sama bapak-bapak.
"Tidak, karena ibu telah melanggar, maka ibu harus tetap naik ke perahu agar kami laporkan ke kantor," paksa petugas yang lain.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUNGKAP KETOKOHAN MUHAMMAD IDRUS

 Oleh Dr. La Niampe, M.Hum [2] 1.       Siapakah Muhammad Idrus itu? Muhammad Idrus adalah Putra Sultan Buton ke-27 bernama La Badaru (1799-1823). Ia diperkirakan lahir pada akhir abad ke-18. Dilihat dari silsilah keturunannya, Beliau termasuk keturunan ke-16 dari raja Sipanjonga; raja Liya dari tanah Melayu yang pernah berimigrasi ke negeri Buton (lihat silsilah pada lampiran). Dalam naskah ”SILSILAH RAJA-RAJA BUTON” Muhammad Idrus memiliki 33 orang istri dan dikaruniai anak berjumlah 97 orang, dua orang di antaranya terpilih menjadi Sultan Buton, yaitu Muhammad Isa sebagai Sultan Buton ke-31 (1851-1861) dan Muhammad Salih sebagai Sultan Buton ke-32 (1861-1886). 2. Nama dan Gelar             Muhammad Idrus adalah nama lengkapnya. Selain itu ia juga memiliki cukup banyak tambahan atau gelaran sebagai berikut: a.       La Ode La Ode adalah gelaran bangsaw...

Buku Tembaga dan Harta karun Wa Ode Wau dalam Pelayaran Tradisional Buton

Oleh: Sumiman Udu Dalam suatu diskusi dengan teman-teman di beberapa jejaring sosial, banyak yang membicarakan tentang harta karun Wa Ode Wau. Dimana sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa harta itu masih milyaran Gulden, dan ada yang mengatakan bahwa harta karun itu tersimpan di gua-gua, ada juga yang mengatakan bahwa harta itu tersimpan di dalam tanah dan ditimbun. Berbagai klaim itu memiliki dasar sendiri-sendiri. Namun, kalau kita melihat bagaimana Wa Ode Wau memberikan inspirasi pada generasinya dalam dunia pelayaran, maka harta itu menjadi sangat masuk akal. Banyak anak cucu Wa Ode Wau (cucu kultural) yang saat ini memiliki kekayaan milyaran rupiah. Mereka menguasai perdagangan antar pulau yang tentunya di dapatkan dari leluhur mereka di masa lalu. Dalam Makalah yang disampaikan yang disampaikan dalam seminal nasional Sejarah itu, beliau mengatakan bahwa sebutan sebagai etnik maritim yang ada di Buton, sangat pantas diberikan kepada pelayar-pelayar asal kepulauan t...

Harta Kekayaan Wa Ode Wau: Antara Misteri dan Inspirasi

 Oleh: Sumiman Udu Kisah Tentang Wa Ode Wau sejak lama telah menjadi memori kolektif masyarakat Buton. Kekayaannya, Kerajaan Binisnya hingga kemampuannya memimpin kerjaan itu. Semua itu telah menjadi sebuah misteri bagi generasi muda Buton dewasa ini. Dari satu generasi ke generasi berikutnya selalu berupaya untuk menemukan harta karun itu. Dan sampai saat ini belum pernah ada yang terinspirasi bagaimana Wa Ode Wau mengumpulkan harta sebanyak itu.