Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Membangun Wakatobi dari sisi Kultural

  Oleh: Abdul Rahman Membangun Wakatobi tak boleh lepas dari dasar kultural masyarakatnya. Tradisi bahari yang dilalakoni masyarakatnya (dadi dulu) hingga kini adalah fakta sosial tentang keakraban mereka pada dunia laut. Pemerintah, dalam konteks itu, harus mampu menerjemahkannya secara cerdas dalam ragam program dan kebijakan strategis. ... Diantaranya adalah pelestarian nilai2 budaya bahari. Dan Pak Sumiman Udu telah merintis itu lewat jendela Kabanti. Tapi, masih banyak rimba budaya yang belum terkuak, yang sepatutnya dibelai dengan tangan lembut yang beradab. Untuk itu, diperlukan kajian akademik atau dialog publik untuk menyibak sejuta nilai budaya negeri dan masyarakat bahari Wakatobi. Dengan cara ini dapat diperoleh butir-butir kearifan yang langsung dituturkan oleh pelakunya. Tak ada salahnya, dan bahkan diharuskan, kaum akademisi belajar pada masyarakat umum, sebab merekalah pemilik kebudayaan yang sejatinya. Kemajuan bagi negeri bahari WAKATOBI tercinta. Lihat Selengkap...
Add caption   Buku Drama, sejarah teori dan penerapannya, merupakan buku dari Cahyaningrum Dewojati yang dibedah kemarin di Aurditorium FIB UGM dengan Mas Heru (Teater Gandring) sebagai pembahasnya. Sementara buku Wacana Hedonisme dalam Sastra Populer Indonesia di Bahas oleh Sastrawan Eva Idawati yang juga sangat antusias dalam membahas kedua buku tersebut. Dalam tanggapannya,Mas Heru menjelaskan bahwa "Sebagai Praktisi, buku ini hadir sebagai pengisi kesepian dalam proses kreatifnya. Kalau selama ini ia bekerja dan bekerja terus menerus, maka buku ini hadir sebagai ruang diskusi dalam prioses penciptaan selanjutnya. Tentunya buku ini, sangat penting untuk dimiliki oleh Mahasiswa, dosen, praktisi dan kritikus tentang drama. Buku ini dapat membantu dalam pelatihan dalan pengajaran drama. Sementara buku "Hedonisme dalam Sastra Populer Indonesia" merupakan buku yang membicarakan tentang dunia remaja yang hidup dalam imaji masyarakat Indonesia. Buku ini sangat pantas dib...

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT WAKATOBI DALAM TRADISI LISAN KABANTI[1]

ABSTRAK Oleh: Sumiman Udu [2] Setiap daerah memiliki kearifan lokal dalam melindungi berbagai aset mereka. Baik aset sember daya alam maupun aset sosial mereka. Oleh karena itu, penelusuran mengenai kearifan lokal tersebut dapat menjembatani pemikiran pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan daerah di masa yang akan datang. Karena karateristik daerah akan mempengaruhi pemerintah dalam mendekati pembangunan di daerahnya masing-masing. Penelitian mengenai kearifan lokal masyarakat Wakatobi dalam kabanti ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi. Sehingga data penelitian ini adalah data lapangan yang disajikan dengan menggunakan sudut pandang masyarakat dalam melihat berbagai konsep kehidupan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Wakatobi memiliki pandangan yang positif tentang pantai, laut dan hubungan sosial. Masyarakat Wakatobi memandang laut sebagai sumber kehidupan mereka, tempat penyelesaian masalah, t...