(Sebuah catatan atas tamu harian di setiap subuh) Oleh: Sumiman Udu kukirimkan shalat ke dalam hidupmu Walau subuh terkadang malas namun ia selalu menjemputmu ia menyajikan kopi dan kue lapis dari sinonggi dimulutnya, terucap selamat pagi Tuanku, maafkan aku yang selalu membangunkamu tuanku, kau selalu nyenyak ketika aku datang, tetapi sabarlah tuanku, aku hadir membawakan setumpuk harta, kesehatan dan cinta Sambutlah kedatanganku, karena aku juga membawakan kau sejejal cinta tapi lakukanlah tuanku, setelah kau menjabat tanganku melalui wajah dan doamu karena aku selalu menerima segala pintamu hanya satu jam setengah aku menemanimu dan sekaligus mengganggu tidurmu setiap hari, setelah itu, aku akan pergi dan besok aku akan datang lagi. Maaf, kalau kadang aku memaksa Baca Juga Anak-Anak Karang Children of Reef Merajut Keindonesiaan Sastra Lisan Kabhanti: Memori Kolektif Masyarakat Wakatobi dari Masa ke Masa
www.pusatstudiwakatobi.blogspot.co.id