Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Ketika Hutan Lagiampa: Bukan Lagi Dewa

Oleh: Sumiman Udu Ketika saya masih kecil, dimusim paceklik orang-orang kampungku, (Sousu, Longa, Topanuanda, dan Melai one (Bontu dan Topa)) masih memiliki ruang terakhir untuk mencari sumber karbohidrat dan protein, mereka mengenal manga wiita sebagai bahan karbohidrat dan gorau koso atau telur maleo sebagai sumber protein. Itulah sumber makanan mereka ketika musim kemarau di saat saya masih kecil dulu. Bahkan menurut mereka, “Hutan ini merupakan dewa yang selalu memberi mereka karbohidrat dan protein. Mereka juga menyadari bahwa hutan Lagiampa merupakan sumber air yang ada di sekitar. Mereka membuat mitos tentang air di sekitar hutan itu, air Ehu’u yang tawar dan menjadi sumber mata air di daerah timur pulau Wangi-Wangi. Untuk itu, bagi mereka hutan Lagiampa itu adalah Dewa yang selalu datang menolong dan menyediakan air minum, dimana hutan Lagiampa mampu menahan rembesan air laut ke darat. Dalam kehidupan masyarakat Matahora dan Longa, hutan Lagiampa disamping menyediakan su...